Rabu, 06 Februari 2013

TOLERANSI DAN EMPATI SOSIAL TERHADAP KEBERAGAMA BUDAYA


BAB 9
SIKAP TOLERANSI DAN EMPATI SOSIAL TERHADAP KEBERAGAMAN BUDAYA

1.    Sikap Toleransi dan empati terhadap keberagaman budaya
Sikap toleransi berarti sikap yang rela menerima dan menghargai perbedaan dengan prang atau kelompok lain. Empati adalah sikap yang secara ikhlas mau merasakan pikiran dan perasaan orang lain. Sikap tolerans dan empati ini sangat penting ditumbuhkembangkan dalam kehidupanmasyarakat Indonesia multicultural.  Dengan pengembangan sikap toleransi dan empati sosial, maka masalah-masalah yang beraitan dengan keberagaman sosial budya akan dapat dikendalikan, sehingga tidak mengarah pada pertentangan sosial yang dapat mengancam diisintegrasi nasional.
Semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sejak zaman Kerajaan Majapahit telah terpelihara cukup baik. Oleh karena itu, sikap toleransi tidak boleh pudar hanya karena perbedaan suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat istiadat atau golongan politik. Sebab bangsa yang berBhinneka Tunggal Ika, kita tidak layak bersikap sukuisme, realism, chauvisme, primadialisme, atau anarkisme dalam kehidupan masyarakat. Sebab sikap dan perilaku seperti itu bertentangan dengan nilai-nilai luhur budaya dan jati diri bangsa Indonesia yang bersifat kekluargaan, ramah tamah, tolong menolong dan sebagainya. Oleh karena itu, kita harus menempatkan diri sebagai warga masyarakat yang merupakan bagian utuh dari bangsa Indonesia. Untuk itu, perlu dikembangkan sikap dan perilaku yang dilandasi oleh sikap demokratis, toleransi, empati, solidaritas, tolong menolong, dan kekeluargaan. Dengan demikian, kita akan dapat memlihara dan mewujudkan kehidupan masyarakat yang dilandasi oleh nilai-nilai budaya nasional.
Sebagai makhluk Individu, manusia memiliki hak dan kewajiban asasi untuk mengembangkan kehidupannya secara mandiri sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Namun, manusia tidak dapat hidup secara sendiri-sendiri, melainkan memerlukan bantuan manusia lainnya. Keberadaan manusia hanya bermakna bila mampu hidup secara kolektif dalam persekutuan dengan individu-individu lain dimasyarakat.
Adapun cara untuk menerima dan menghargai orang lain atau suku bangsa lain yang berbeda latar belakang budaya dapat dilakukan sebagai berikut:
a.    Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai dari bangsa Indonesia.
b.    Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
c.    Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai manusia yang memiliki kelebihan dan keterbatasan dalam hal-hal tertentu.
d.    Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai manusia yang memiliki persamaan kedudikan, harkat, martabat, dan derajat, serta hak dan kewajiban asasi.
e.    Kita perlu menerima dan menghargai oranglain/suku bangsa lain sebagai pemilihan dan penghuni tanah air Indonesia ciptaan Tuhan Yang Maha Rsa
f.     Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai manusia yang memiliki latar belakang sosial budaya yang berbeda-beda dalam ras, suku bangsa, bahasa, adat-istiadat, profesi, golongan politik dan sebagainya.

ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH AKIBAT KEBERAGAMAN BUDAYA


BAB 8. 
ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH AKIBAT KEBERAGAMAN BUDAYA

A.   MASALAH YANG MUNCUL AKIBAT KEBERGAMAN BUDAYA
Keberagaman budaya itu merupakan tantangan sekaligus peluang bagi masyarakat Indonesia. Merupakan tantangan karena apabila tidak dikelola dan ditangani dengan baik maka keberagaman budaya akan dapat mendorong timbulnya persaingan dan pertentangan sosial. Sebagai peluang, keragaman budaya itu bila dibina dan diarahkan secara tepat, maka akan menjadi suatu kekuatan atau potensi dalam melaksanakan pembangunan bangsa dan Negara Indonesia. Untuk lebih jelasnya, berikut ini diuraikan masalah-masalah yang muncul sebagai akibat dari keberagaman budaya.

POTENSI KEBERAGAMAN BUDAYA


BAB 7. POTENSI KEBERAGAMAN BUDAYA

A.   FAKTOR PENYEBAB KEBERAGAMAN BUDAYA
Keberagaman budaya lokal merupakan potensi yang besar bagi pembentukan budaya nasional. Keberagaman budaya lokal inilah yang menybabkan karakteristik budaya nasional bangsa Indonesia menjadi khas, yang membedakan dengan budaya bangsa-bangsa lain di dunia.
            Indonesia merupakan Negara kepulauan yang dihuni oleh penduduk yang berasal dari nenek moyang sama, tetapi karena terpisah oleh lautan yang memutus hubungan mereka, menyebabkan perkembangan kebudayaan berbeda-beda. Menurut ahli antropologi, terdapat 4 kelompok  suku bangsa yang mendiami kepulauan Indonesia, yaitu Melanisa (Campuran submongoloid dan Wajak), protoaustronesian(termasuk wajak), polynesia, dan mikronesia.
            Kelompok Melanesia terdiri atas aceh(sumatra utara), Batak(Sumatra tenggara), Minangkabau(Sumatra barat), Sunda(Jawa barat), Jawa(Jawa tengah dan jawa timur), Madura(Pulau madura), Bali(Pulau Bali), sasak(Pulau lombok) dan Timor(Pulau timor). Dipulau kalimantan terdapat suku bangsa dayak. Di pulau sulwesi bagian utara terdapat suku bangsa minahasa, di bagian tengah suku bangsa toraja, dan di bagian selatan suku bangsa makasar dan bugis. Suku bangsa ambon (Maluku), dan irian (Papua) tergolong kelompok polynesia dan proto-austronesia. Kelompok  mikronesia terdapat di pulau-pulau kecil ada perbatasan wilayah timur Indonesia.

Senin, 16 Juli 2012



KEANEKARAGAMAN KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTUKULTURAL

A.   MASYARAKAT MULTIKULTURAL
Sebagaimana telah banyak diketahui, bahwa masyarakat merupakan kategori yang paling umum untuk menyebut suatu kumpulan manusia yang saling berinteraksi secara kontinyu dalam suatu wilayah atau tempat dengan batas-batas geografik, sosial, atau kultural yang tertentu.  Terdapat istilah-istilah yang lebih khusus yang digunakan untuk menyebut pengumpulan manusia dengan karakteristik tertentu. Misalnya yang menekankan bahwa interaksi yang kontinyu  itu berlangsung dalam batas-batas wilayah geografik tertentu, sehingga orang-orang dalam batas wilayah itu saling berinteraksi secara lebih intensif daripada dengan orang-orang yang berada di luar batas itu. Pengelompokan yang demikian ini disebut komunitas, atau masyarakat setempat. Misalnya masyarakat desa atau masyarakat kota. Juga dapat dalam lingkup ruang geografik yang lebih kecil, misalnya Rukun Tetangga, Rukun Kampung, dusun, dan sebagainya.

PERKEMBANGAN KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL


 PERKEMBANGAN  KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL

II. 1.1 Faktor Penyebab Multikultural di  Indonesia

Merupakan suatu kenyataan yang tidak bisa ditolak bahwa negara Indonesia terdiri atas berbagai kelompok etnis, budaya, agama, dan lain-lain. Oleh karena itu, bangsa Indonesia disebut sebagai masyarakat multikultural yang unik dan rumit. Tahukah kamu apa yang menyebabkannya?
Pada dasarnya terdapat banyak faktor yang menyebabkan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat multikultural dan multiras. Faktor-faktor tersebut antara lain:


KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL


                                                                    


 KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL


2.1.   Pengertian Kelompok Sosial Dan Masyarakat Multikultural
“Multikulturalisme” pada dasarnya adalah pandangan dunia yang kemudian dapat diterjemahkan dalam berbagai kebijakan kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan terhadap realitas keagamaan, pluralitas, dan multikultural yang terdapat dalam kehidupan masyarakat. Multikulturalisme dapat juga dipahami sebagai pandangan dunia yang kemudian diwujudkan dalam kesadaran politik.

Perbedaan antara kelompok sosial dengan kerumunan tersebut dibawah ini adalah :
Kelompok sosial :
·         Bersifat tetap
·         Memiliki tujuan sama
·         Interaksi jelas dan terfokus
·         Mengarah pada pembentukan
Kerumunan :
·         Bersifat sementara
·         Tujuan berbeda
·         Interaksi tidak terfokus
·         Tidak mengarah pada pembentukan
Masyarakat :
Di dalam kelompok sosial terdapat bermacam macam suku bangsa, ras, agama dan budaya sehingga terbentuklah masyarakat multikultural. Kata Masyarakat Multikultural dapat kita pilah menjadi tiga kata yaitu :
Masyarakat,artinya adalah sebagai satu kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan terikat oleh rasa identitas bersama.Multi, berarti banyak atau beraneka ragam dan Kultural,berarti Budaya

Kamis, 12 Juli 2012

KONFLIK SOSIAL


KONFLIK SOSIAL
A. PENGERTIAN KONFLIK SOSIAL
Manusia sebagai makhluk sosial selalu berinteraksi dengan sesama manusia. Ketika berinteraksi dengan sesama manusia, selalu diwarnai dua hal, yaitu konflik dan kerjasama. Dengan demikian konflik merupakan bagian dari kehidupan manusia.